BIOGRAFI DR. MANSOUR FAKIH
Mansour Faqih, almarhum adalah lulusan Fakultas
Filsafat dan Teologi, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hampir selama dua puluh
tahun menekuni perannya sebagai fasilitator program pendidikan kerakyatan di
berbagai ornop di Indonesia, kecuali masa jeda empat tahun (1988-1992) untuk
menyelesaikan program magister dan doktoralnya di Universitas
Massachusets, AS, dalam bidang pendidikan dan perubahan sosial, serta
empat tahun berikutnya (1992-1996) sebagai Country Representative OXFAM-GB di
Indonesia. Juga pernah menjabat sebagai Chairman of Advisory Board Insist, dan
aktif sebagai fasilitator pelatihan, pengarah penelitian di ReaD, dewan
redaktur jurnal Wacana, menyunting dan menulis beberapa buku terbitan Insist
Press, Pustaka Pelajar, dan konsultan senior di Remdec-Jakarta.(biografi
singkat ini dikutip dari Kata Zine # 02, Februari-Maret 2007)]
Dr. Mansour Fakih, anggota Komnas HAM, akhirnya
meninggal dunia pada Minggu malam (15/2).Pendiri Institute for Social
Transformation (Insist) di Yog-yakarta – sekolahnya para aktivis gerakan sosial
di Indonesia - ini berpulang akibat pendarahan otak. Minggu pagi itu, Mansour
sempat di besuk oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Pada Senin siang
(16/2), tampak ratusan pelayat, sejumlah tokoh LSM dan juga tokoh masyarakat,
datang untuk mengantarkan kepergian Mansour, yang juga menjadi anggota
“Helsinski Process” – forum internasional yang diprakarsai Kementerian Luar
Negeri Finlandia, beberapa negara Selatan dan organisasi nonpemerintah
internasional.
Mansour yang lahir di Bojonegoro pada 10 Oktober 1953
itu dimakamkan di pemakaman Banjarsari, Besi, Senin siang.
Mansour menikah dengan Nena Lam’anah, yang merupakan
teman kuliahnya ketika di IAIN Jakarta. Ia dikarunia dua putra, Farabi Fakih
(22) dan Fariz Fakih (19).
Kiprahnya di gerakan sosial ini, dimulai di IAIN. Sejak
mahasiswa ia bersama dengan kawan-kawan seangkatannya, antara lain, Helmi Ali
Yafie,Hadimulyo, Azyumardi Azra dan Komaruddin Hidayat, sangat aktif di kampus.
Setelah lulus, Mansoer bekerja di LP3ES sebagai petugas lapangan dan peneliti,
dan kemudian melanjutkan studi di AS. Pada 1997, ia bersama dengan Sita
Aripurnami, Wilasa Budiharga dan lain-lain mendirikan Insist di Yogyakarta.
(yuk)
0 comments:
Post a Comment