WAHID IMAM RIFAI

My photo
SAYA GURU PADA ILMU AGAMA, DAN TERTARIK DENGAN MANAGEMEN PENDIDIKAN DAN MANAGEMEN ORGANISASI

JANGAN BERHENTI BELAJAR

Pengunjung

8,875

Thursday, October 6, 2016

Mansoer Fakih

            BIOGRAFI DR. MANSOUR FAKIH
             
                  Mansour Faqih, almarhum adalah lulusan Fakultas Filsafat dan Teologi, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hampir selama dua puluh tahun menekuni perannya sebagai fasilitator program pendidikan kerakyatan di berbagai ornop di Indonesia, kecuali masa jeda empat tahun (1988-1992) untuk menyelesaikan program magister dan doktoralnya di Universitas Massachusets, AS, dalam bidang pendidikan dan perubahan sosial, serta empat tahun berikutnya (1992-1996) sebagai Country Representative OXFAM-GB di Indonesia. Juga pernah menjabat sebagai Chairman of Advisory Board Insist, dan aktif sebagai fasilitator pelatihan, pengarah penelitian di ReaD, dewan redaktur jurnal Wacana, menyunting dan menulis beberapa buku terbitan Insist Press, Pustaka Pelajar, dan konsultan senior di Remdec-Jakarta.(biografi singkat ini dikutip dari Kata Zine # 02, Februari-Maret 2007)]

                  Dr. Mansour Fakih, anggota Komnas HAM, akhirnya meninggal dunia pada Minggu malam (15/2).Pendiri Institute for Social Transformation (Insist) di Yog-yakarta – sekolahnya para aktivis gerakan sosial di Indonesia - ini berpulang akibat pendarahan otak. Minggu pagi itu, Mansour sempat di besuk oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Pada Senin siang (16/2), tampak ratusan pelayat, sejumlah tokoh LSM dan juga tokoh masyarakat, datang untuk mengantarkan kepergian Mansour, yang juga menjadi anggota “Helsinski Process” – forum internasional yang diprakarsai Kementerian Luar Negeri Finlandia, beberapa negara Selatan dan organisasi nonpemerintah internasional.
                  Mansour yang lahir di Bojonegoro pada 10 Oktober 1953 itu dimakamkan di pemakaman Banjarsari, Besi, Senin siang.
                  Mansour menikah dengan Nena Lam’anah, yang merupakan teman kuliahnya ketika di IAIN Jakarta. Ia dikarunia dua putra, Farabi Fakih (22) dan Fariz Fakih (19).
                  Kiprahnya di gerakan sosial ini, dimulai di IAIN. Sejak mahasiswa ia bersama dengan kawan-kawan seangkatannya, antara lain, Helmi Ali Yafie,Hadimulyo, Azyumardi Azra dan Komaruddin Hidayat, sangat aktif di kampus. Setelah lulus, Mansoer bekerja di LP3ES sebagai petugas lapangan dan peneliti, dan kemudian melanjutkan studi di AS. Pada 1997, ia bersama dengan Sita Aripurnami, Wilasa Budiharga dan lain-lain mendirikan Insist di Yogyakarta. (yuk)
                   

                   

0 comments:

Post a Comment