Sebagaimana
menjadi pemahaman umum bahwa banyak pengertian tentang pendidikan. Ini jelas
menunjukan bahwa pendidikan dipandang hal yang penting, sehingga banyak pihak
yang merasa perlu untuk memberikan definisi dan pengertian. Pendidikan dalam
bahasa Yunani adalah pedagogic, yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi
mengartikan pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan
menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa sewaktu dilahirkan
di dunia. Orang Jerman melihat pendidikan sebagai erzeihung, yang
setara dengan educare, yaitu membangkitkan kekuatan terpendam atau
mengaktifkan kekuatan/potensi anak. (Fuad Ihsan. 2003: 3)
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik
(mendidik), yaitu memelihara dan member latihan (ajaran, pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan
sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak,
agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang
selaras dengan alam dan masyarakatnya. (Fuad Ihasan. 2003: 5).
Dari
paparan pengertian pendidikan di atas, secara singkat pendidikan dapat
dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga
tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan
lingkungan masyarakatnya.
Adapun
pendidikan Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pengertian
pendidikan secara umum. Beberapa pakar pendidikan Islam memberikan rumusan
pendidikan Islam, diantaranya Yusuf Qordowi, mengatakan pendidikan Islam adalah
pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak
dan ketrampilanya. Karena pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik
dalam keadaan aman maupun perang, dan menyiapkan manusia untuk menghadapi
masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatan, manis dan pahitnya. Hasan
Langgulung mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi
muda untuk mengisi peranan, memindahkan, pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang
diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya
di akhirat (Subhan. dalam: Paradigma Pendidikan Islam Humanis. dalam: www.pendidikan.network: 1)
Dari
uraian di atas dapat dilihat perbedaan pengertian dan makna pendidikan secara umum dan Islam. Perbedaan utama yang paling
menonjol adalah pendidikan Islam bukan hanya mementingkan pembentukan pribadi
untuk kebahagiaan dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan akhirat. Selain itu
pendidikan Islam berusaha membentuk pribadi yang bernafaskan ajaran-ajaran
Islam.
Atau
dapat dinyatakan bahwa pendidikan bagi Islam adalah jalan bagi setiap manusia
mencapai kesempurnaan dunia dan akhirat, mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Sebagaimana hadits Nabi :
مَنْ اَرَادَ
الدُّنْيَافَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَالْاَخِِِِِِِرَةَ فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (الحديث)
Artinya : “Barang
siapa yang menginginkan dunia (kebahagiaan hidup dunia), maka hendaklah ia
menguasai ilmunya, dan bar ang siapa menghendaki akhirat (kebahagiaan hidup
akhirat), hendaklah ia menguasai ilmunya, dan barang siapa menghendaki
keduanya, maka hendaklah ia menguasai ilmunya” (Arifin. 2000. Hal 96)
Banyak
kalangan salah memahami gender, agar mudah dalam memahami karya ini penulis
akan memberikan definisi antara dua hal tersebut.
Gender adalah
suatu pensifatan
yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara
social dan cultural. Mislanya; bahwa perempuan itu dikenal dengan lemah lembut,
emosional, cantik dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap rasional, kuat,
jantan dan perkasa. Ciri tersebut sebenarnya dapat dipertukarkan antara
laki-laki dan perempuan. Hal inilah yang disebut dengan gender. Sedangkan Sex adalah pensifatan atau
pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang
melekat pada jenis kelamin tertentu. Mislalnya bahwa manusia jenis laki-laki
memiliki atau bersifat ; memiliki penis, memiliki jakala (kala menjing) dan
memproduksi seperma. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti ;
rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi telaur dan memiliki vagina dan
mempunyai alat menyusui. Secara biologis alat-alat tersebut tidak dapat dipertukarkan
atau sering kita sebut dengan Kodrat.
(Mansour Fakih. 2006: 8).
0 comments:
Post a Comment