WAHID IMAM RIFAI

My photo
SAYA GURU PADA ILMU AGAMA, DAN TERTARIK DENGAN MANAGEMEN PENDIDIKAN DAN MANAGEMEN ORGANISASI

JANGAN BERHENTI BELAJAR

Pengunjung

8,879

Tuesday, September 5, 2017

Pendidikan Islam dan Gender

Sebagaimana menjadi pemahaman umum bahwa banyak pengertian tentang pendidikan. Ini jelas menunjukan bahwa pendidikan dipandang hal yang penting, sehingga banyak pihak yang merasa perlu untuk memberikan definisi dan pengertian. Pendidikan dalam bahasa Yunani adalah pedagogic, yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi mengartikan pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa sewaktu dilahirkan di dunia. Orang Jerman melihat pendidikan sebagai erzeihung, yang setara dengan educare, yaitu membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. (Fuad Ihsan. 2003: 3)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan member latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. (Fuad Ihasan. 2003: 5).
Dari paparan pengertian pendidikan di atas, secara singkat pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya.
Adapun pendidikan Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pengertian pendidikan secara umum. Beberapa pakar pendidikan Islam memberikan rumusan pendidikan Islam, diantaranya Yusuf Qordowi, mengatakan pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilanya. Karena pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan aman maupun perang, dan menyiapkan manusia untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatan, manis dan pahitnya. Hasan Langgulung mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan, pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat (Subhan. dalam: Paradigma Pendidikan Islam Humanis. dalam: www.pendidikan.network: 1)
Dari uraian di atas dapat dilihat perbedaan pengertian dan makna pendidikan secara umum dan Islam. Perbedaan utama yang paling menonjol adalah pendidikan Islam bukan hanya mementingkan pembentukan pribadi untuk kebahagiaan dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan akhirat. Selain itu pendidikan Islam berusaha membentuk pribadi yang bernafaskan ajaran-ajaran Islam.
Atau dapat dinyatakan bahwa pendidikan bagi Islam adalah jalan bagi setiap manusia mencapai kesempurnaan dunia dan akhirat, mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Sebagaimana hadits Nabi :
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَافَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَالْاَخِِِِِِِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (الحديث)
Artinya : “Barang siapa yang menginginkan dunia (kebahagiaan hidup dunia), maka hendaklah ia menguasai ilmunya, dan bar ang siapa menghendaki akhirat (kebahagiaan hidup akhirat), hendaklah ia menguasai ilmunya, dan barang siapa menghendaki keduanya, maka hendaklah ia menguasai ilmunya”  (Arifin. 2000. Hal 96)
Banyak kalangan salah memahami gender, agar mudah dalam memahami karya ini penulis akan memberikan definisi antara dua hal tersebut.

Gender adalah suatu pensifatan yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara social dan cultural. Mislanya; bahwa perempuan itu dikenal dengan lemah lembut, emosional, cantik dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap rasional, kuat, jantan dan perkasa. Ciri tersebut sebenarnya dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Hal inilah yang disebut dengan gender. Sedangkan Sex adalah pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Mislalnya bahwa manusia jenis laki-laki memiliki atau bersifat ; memiliki penis, memiliki jakala (kala menjing) dan memproduksi seperma. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti ; rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi telaur dan memiliki vagina dan mempunyai alat menyusui. Secara biologis alat-alat tersebut tidak dapat dipertukarkan atau sering kita sebut dengan Kodrat.  (Mansour Fakih. 2006: 8).

0 comments:

Post a Comment